Monday, August 8, 2011

Sujud Sebelum Musnah


Di atas hamparan sejadah seusai solat Subuh. Aku duduk diam. Memikirkan sesuatu. Lantas, Allah halakan aku pada satu perkara.

"Jika alam dunia ibarat kandungan seorang wanita maka alam akhirat seperti alam dunia ini. Dunia ini adalah ibarat sebuah lubang kecil yang menghubungkan antara alam roh dengan alam akhirat. Alam dunia diapit oleh dua alam yang memiliki dimensi yang besar sekali yaitu alam roh dan alam akhirat. Alam roh adalah alam dimana kita pernah tinggal dan berjanji dan mengakui bahwa Allah S.W.T adalah tuhan semesta alam. Setelah kita dihadirkan oleh Allah S.W.T ke alam dunia, maka kebanyakan manusia lupa akan janjinya. Dunia adalah tempat persinggahan sementara yang sangat singkat waktunya. Dahulu Rasulullah S.A.W sering menasihatkan kepada para sahabatnya agar para sahabat senantiasa takut dan menangis akan kedahsyatan alam akhirat."


Memikirkan ayat 'Dunia ini adalah ibarat sebuah lubang kecil', Allah membuatkan aku berfikir daripada sekecil-kecil zarah molekul-molekul hinggalah sebesar alam ini sehingga galaksi, Bimasakti. Sesungguhnya Allah Maha Meliputi, Maha Besar. Jika kita lihat tempat kita berada sekarang sudah cukup besar. SANGAT BESAR. Bayangkanlah melihat pemandangan di bumi sahaja, kita melihat dimensi yang sangat besar tetapi hakikatnya:-
"Dunia ini adalah ibarat sebuah lubang kecil. Walau sebesar mana pun dunia ini, sebenarnya ia hanyalah lubang kecil di Akhirat."
Peringatan ini jelas dan nyata bahawa adanya hari kiamat. Namun, Iman dan taqwalah yang akan membukakan hati untuk menerima, hadam dan laksanakan apa yang patut. Terlalu banyak dalam diceritakan dalam al-Quran bagaimana orang kafir itu menafikan peringatan Rasulullah S.A.W yang membawa ajaran agama Islam, agama yang lurus dan benar. Satu-satunya agama yang lurus dan benar.
Namun orang kafir masih degil dan sombong untuk menyembah Allah yang hanya satu-satunya Tuhan di dunia. Sesungguhnya tiada Tuhan melainkan Allah, dan hanya Allah lah yang layak disembah.
Sampai bila kau mahu leka dengan dunia? Sampai bila kau mahu menafikan perintah Allah dan mengabaikannya? Sampai bila kau mahu bergelumang dengan dosa? Sampai bila? Tidakkah kau terfikir yang kau akan mati suatu hari nanti? Bukankah telah jelas dan nyata Allah perintahkan kita taat pada-Nya dan meninggalkan larangan-Nya? Namun mengapa kau masih menafikan?

Islam itu mudah namun jangan pernah kau ambil mudah. Renunglah dan ingatlah bahawa dunia ini akan hancur suatu hari nanti, tatkala itu, pintu taubat sudah pun tertutup dan ketika itulah baru kau menyesali,
"Kalaulah aku ikut perintah-Nya di dunia dahulu, pasti aku tak menyesal pada ketika ini."
Sedangkan, ketika itu, semuanya sudah terlambat. Apa lagi yang boleh kau lakukan? Tiada. Tiada apa-apa melainkan menunggu azab dari-Nya. Sudah terlalu banyak nikmat yang Allah berikan padamu walaupun kau Islam yang kafir. Hanya Islam pada nama. Dia telahpun menunaikan hak kau, namun sudahkah kau menunaikan hak-Nya dengan taat pada-Nya? Jika belum, hari ini masih belum terlambat untuk kau kembali ke pangkal jalan.

Hari ini masih belum terlambat untuk kau bertaubat. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun. Takkan pernah ada istilah 'terlambat' melainkan berlaku hari Kiamat. Tatkala itu, pintu taubat sudah pun tertutup rapat untuk kau menjelajahinya kerana masa sudah diberikan semaksimanya namun kau yang tidak gunakan sebaiknya. Kita patut bersiap untuk Akhirat kelak."

Jangan kau manjakan dirimu dengan nafsu. Beruntunglah bagi orang yang menjadi tuan pada jasadnya. Jangan kau lupa, Kau itu ruh bukannya jasad. Nama dan jasad itu hanyalah sebagai perantara untuk Kau melaksanakan apa yang diperintahkan oleh-Nya kerana kau yang ada dalam jasadmu itulah (roh) yang akan menjawab soalan dalam kubur, kau itulah yang akan merasakan azab seksaan.
Seperti mana, kau yang akan rasa sakit saat jasad dilukakan. Jika tanganmu dicubit, bukan jasad yang merasakan, tetapi ruh yang merasakan kesakitan dan jasadlah yang menjadi perantara untuk kau merasa sakit ibarat ketika kau tidur, matamu terbuka, namun oleh sebab ruhmu tiada ketika itu, kau tidak akan dapat memandang. Bukan mata yang memandang tetapi jasad dan mata hanyalah perantara untuk kau dapat memandang.

Kembalilah. Kembalilah ke pangkal jalan. Jangan kau ikutkan perasaan, jangan kau terlalu ikutkan nafsu. Jadilah tuan pada nafsumu bukan sebaliknya.

"Jangan direnung perjuangan yang perit, pahit dan sukar tetapi renungilah kenikmatan kedamaian yang kau akan capai di Akhirat setelah kau bersusah payah untuknya. Janji Allah itu pasti, sesungguhnya Allah tidak memungkiri janji."

Seperti kau bersiap untuk berbuka puasa, pastinya ada segala makanan dan minuman yang terhidang di depan mata. Tatkala azan berkumandang, kau akan rasa senang dan gembira kerana dapat berbuka dengan hidangan yang enak dan sedap-sedap. Seperti itu jugalah kau harus persiapkan diri untuk Akhirat kelak. Jika sekarang kau berjuang, pasti kau akan rasa senang dan gembira di Akhirat kelak. Jadikanlah Ramadhan kali ini ibarat Ramadhan yang terakhir bagimu dan berjuanglah untuk dunia berehat, Akhirat.


-Artikel Iluvislam.com

Friday, August 5, 2011

Indahnya Ramadhan

Indahnya Ramadhan


Kalau ku tahu, indahnya Ramadhan, tidak aku sia-siakannya. Ramadhan kali ini menyedarkan aku tentang indahnya berpuasa, indahnya solat sunat Terawih, indahnya taddarus al-Quran, indahnya bersedekah.
Saban malam ku berkunjung di surau berdekatan untuk solat Insya' seterusnya solat sunat Terawih berjemaah. Keindahannya tidak terucap dengan kata-kata.
Solat sunat Terawih empat (4) rakaat diikuti tazkirah oleh ustaz jemputan kemudian empat (4) rakaat lagi diikuti dengan solat sunat Witir tiga (3) rakaat. Jumlah keseluruhan 11 rakaat, begitulah saban tahun aktiviti di surau berdekatan rumahku. Setiap hari ada ustaz jemputan yang akan menyampaikan tazkirah.

" Sesungguhnya telah hadir bulan Ramadhan, bulan berkat, Allah telah mewajibkan ke atas kamu berpuasa, dibukakan pintu-pintu Syurga, ditutup rapat pintu Neraka dan ditambat para Syaitan, Di bulan ini terdapat satu malam yang terbaik dari seribu bulan. Sesiapa yang tidak berusaha mendapatkan kebaikan-kebaikannya sesungguhnya dia rugi. "
(Hadis Riwayat Ahmad dan an-Nisai)
Dan puasa itu merupakan perisai, maka janganlah seseorang yang berpuasa itu berkata keji dan meninggikan suara atau mencaci maki. Dan seandainya dicaci oleh seseorang atau diajaknya berkelahi hendaklah dijawabnya: "saya ini berpuasa, saya ini berpuasa!" (Hadis riwayat Ahmad, Muslim dan an-Nisa'i)

Secara tidak langsung, amalan dipertingkatkan pahala digandakan, ilmu juga ku perolehi. Alhamdulillah, ALLAH masih memberiku kesempatan untuk sama-sama meraikan bulan yang penuh keberkatan ini dengan pengisian amalan dan ilmu.

" Dan tetaplah memberi peringatan, kerana sesungguhnya peringatan memberi manfaat kepada orang-orang  yang beriman."
(Surah Azzariyat: 57)
"Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada di dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh dan nasihat menasihati dengan kebenaran dan nasihat menasihati dengan kesabaran."
(Surah al-Asr: 1-3)

Sepuluh hari permulaan puasa ku mengharapkan rahmat dari ALLAH, sepuluh hari mendatang ku mengharapkan maghfirah dan sepuluh hari di penghujungnya ku mengharapkan kebebasan dari api Neraka.

Ramadhan,
Jika dulu aku sia-siakan kedatanganmu,
Kini aku menghargai kedatanganmu,
Setiap harimu, tak ku biarkan ia berlalu begitu sahaja,
Biarpun walau sedetik,
Ku alunkan irama merdu kitab Kalamullah,
Bait-bait indah ku hayati satu persatu,
Helaian demi helaian,
Terasa damainya hati,
Tatkala irama merdu itu berkumandang.

Ramadhan,

Jika dulu aku sia-siakan pemergianmu,
Kini pemergianmu ku tangisi,
Aku rindukan saat-saat indah bersamamu ya Ramadhan,
Aku rindukan solat sunat Terawih,
Aku rindukan taddarus al-Quran,
Aku rindukan malam Lailatul Qadar
Aku rindukan siang dan malammu ya Ramadhan,
Rindu siangmu untuk berpuasa,
Rindu malammu untuk berterawih,
Rindu siang dan malammu untuk menggandakan pahala.

Ramadhan,

Andai aku diberi peluang,
Melayari hari-harimu yang mendatang,
Tidak akan aku persiakan,
Akan ku penuhi hari-harimu,
Dengan amalan yang berlipat kali ganda.
Insya-Allah.

"Puasa Itu Sebahagian Daripada Kesabaran."

-Artikel iluvislam.com

Love Just The Way You Are, Muslimah


Damn, I miss it...
The time when you looked so beautiful,
When, the cover you wear was long enough,
When, your words were carefully spoken,
When, your dress was so modest,
While in the real arena you were such a ferocious lioness, a real mujahidah,
I love that time, I love you just the way you are.
Damn, I miss it...
When you are not trying to look beautiful, you are,
When you quickly put your cover down when the winds blew it hard,
When you take another route just to avoid the opposite group,
I miss to see that calm sweet face,
I miss it when your face saddened by the reminders of God,
And I love you just the way you are.

Damn, I miss it...
When I tried to steal a look at your face,
I see tears rolling out with your hands up, praying,
When you deviate the gorgeous grey eyes away the moment yours met mine,
When you take no single glance at me when we pass by each other,
I love the way you talk to me, such composure and grace,
I love when your heart was so fragile to the Holy Words,
I love that time, I love you just the way you are.
But now, I don't know what I am feeling,
The love is starting to fade, or what?
Jealous? Dissapointment? Hope?

I don't know...
It hurts me a lot, it's silently killing me inside.
Every single time I saw you in that apparel,
Every single time I saw you mingle freely without boundaries with the opposites,
Every single moment I saw that words coming from your precious lips,
Please, this is not the girl who I'd known before,
But still, remnants of my love are still there, I'm sure!
I really want you to be my company in this perilous journey,
I really want you to be at my side, sharing love and care,
I really want you to be the mother of my children,
I really want you to be my guidance to His Love,
Even death cannot do us apart, because we will reunited in God's Glorious Gardens.

But girl, please! I really love you just the way you are at that time,
The time when you looked so beautiful,
When I saw you at that time,
There's not a thing that I would change,
Cause' you are amazing, just the way you are,
The way of a Muslimah.
 - Artikel iluvislam.com